Kamis, 13 September 2007

05. Diagnosa yang tertunda

Hari Jum’atnya … Pas mau pulang dari RS… rasa penasaran terhadap hasil PA Tahun 2005 kembali muncul …, selain itu … saya merasa wajib punya file yang lengkap tntang kondisi kesehatan saya. Jadinya sebelum pulang melacak dulu keberadaan hasil PA yll. Katanya ... Paviliun Garuda tuh lebih bagus pelayanannya… ini nyari hasil PA aja susahnya minta ampun … padahal hari dan tanggalnya jelas tercatat…. padahal juga ….. sudah tak tanyaain sejak hari pertama masuk RS…., ke beberapa orang suster dan pakter (suster yg laki) tetep aja sampai pulang musti tak urus sendiri, tak tungguin di depan lab sampai hasilnya ketemu.
Tentang hasil PA Sept 2005 ini … ceritanya…., dulu pas membaca hasil PA operasi pertama … dokternya ga sepakat mengenai jenis tumornya. Dokter saya bilang …. Tumor jinak, hasil PA-nya tertulis ganas. Terus … hasil PA tsb dikembalikan ke lab untuk diperiksa lagi. Ya saya percaya aja sama dokter saya … waktu itu ga kepikiran untuk meminta hasil pemeriksaan ulang….
Setelah 2 tahun berlalu …. saya baru tau isi diagnosa yang sebenarnya :
No. Register : 5161192
Diagnosa Klinis : TMD dan Sin C Jinak
Analisa :
1. Sediaan mammae kanan sisa potong beku berupa jaringan kurang lebih 1 cc. Mikroskopis menunjukkan : kelompok-kelompok sel ganas berstruktur kelenjar, sel-sel berinti hiperchromatik bentuk pleiomorfik, mitosis dapat ditemukan sel ganas sudah menginvasi ke dalam stroma di sekitarnya. Sesuai dengan Carcinoma ductus invasive mammae (grade II)
2. Sediaan mammae kiri sisa potong beku berupa jaringan penampang 1 cm. Mikroskopik menunjukkan proliferasi ductus dan acinus dalam jaringan ikat fibromyxomatous. Sesuai dengan : Fibro adenoma mammae.

Tgl periksa : 29 September 2005 yg meminta : dr, …. SPB, SPBONK
Tgl selesai : 04 Oktober 2005 yg menjawab : dr. ….. P. Sp. PA

Membaca hasil PA 2 tahun yll tersebut ... saya masih tenang-tenang aja ... meski udah browsing untuk memahami lebih dalam ... Yang panik malah orang-orang di sekeliling saya ... adik ipar saya (obgyn) kontan ribut ... waduh ... kalau sebelum operasi kemarin ketemu hasil itu .... bisa diangkat total tuh mbak ... sampai ke kelenjar getah bening sekalian dibersihkan. Begitu pula dengan Kakak2 dari suami saya ... mereka pada panik ... kamu itu sudah 2 tahun mendapatkan stadium 2 kok tenang-tenang aja ... ga diterapi lagi ... bahaya sekali itu ...!
Ya Allah ... saya kok tidak merasa panik sama sekali ... justru saya sangat bersyukur ... Alhamdulillah ... Alahamdulillah ... Alhamdulillah ... selama 2 tahun ini saya masih bisa hidup normal ... masih bisa jalan2 kemana saja ... masih makan enak (meskipun sejak operasi pertama sudah diet ketat pakai pola makan Food Combining) tanpa khawatir ada sesuatu yang mengganggu di tubuh saya ... tanpa depresi ... yg biasa menemani penderita kanker ....

Selasa, 11 September 2007

04. Operasi ke dua

Kondisi tumor yang makin besar, membuat khawatir suami, sehingga menyarankan untuk operasi, meskipun sebenarnya saya sendiri masih ingin bertahan dengan pengobatan dari diet dan sholat tahajud (mensyukuri rakhmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kita, mohon ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan sejak akhil baliq hingga saat ini … yang nyata-nyata dilakukan maupun yang tersimpan di dalam hati serta mohon kesembuhan yang menjadikan kita lebih sujud kepadaNya).
Ada pertanyaan dari suami yang akhirnya memantapkan niat : kalau makin parah dan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan … siapa yang peduli, siapa yang menanggung akibatnya? Apakah teman2mu yang menyarankan tidak usah operasi itu mau ikut mengurusi? Paling2 kan hanya bersimpati sebentar, selanjutnya…? Kan keluarga kita sendiri yang repot ….
Ya udah … manut deh!, Periksa lagi ke dr. Spesialis bedah tumor yang praktek di Jl. Gajahmada. hari Jum’at sore, 13 Juli. Begitu melihat barangnya, langsung bilang “wah, kalau ini memang harus saya rawat”, dan dengan ringan menambahkan keterangan …. Nanti dibuka dulu, kalau ganas ya diangkat semua…. (untunglah hal ini tidak terjadi …).

Tadinya sudah pesen kamar di Garuda, hari Selasa, 24 Juli tapi ga jadi ... karena mau ke Surabaya dulu (jagong temen waktu kuliah – menikah).
Setelah beberapa kali call ke Garuda Vip-B utk memastikan ketersediaan kamar, akhirnya bisa masuk hari Rabu, 1 Agustus 2007 Berangkat jam 8.45, ndaftar, nunggu 20 mnt, diperiksa ECG, Darah (tangan& telinga), urine, foto rontgent, baru masuk ke kamar 108.
Jam 11.30 gurunya sekolah anak saya nelponc.... hari ini anak-anak pulangnya cepet, karena guru rapat. Jadi suami musti segera ngejemput. Saya mulai sunyi ... sepi ... sendiri .... sampai malam. Jam 13 dokter anestesinya datang, periksa nafas & liat tumornya, menyarankan sebelum operasi semprotkan (obat asma) untuk jaga2.
Setelah itu sendirian lagi, nonton TV, bikin materi kul (bawa notebook) dan baca2 koran. Karena kesepian, sms-an sama teman SMA (yg mau reuni besar 10-12 Agustus di Sukabumi) – akhirnya saya bilang ga bias ikut karena mau operasi … eh, dibilangin ke seluruh dunia, jadinya sore itu terima telp & sms dari banyak orang, aduh … malunya ....
Sore mendekati magrib, dokternya datang. Diawali dengan salah sapa “sugeng enjing …” (lho? … harusnya kan sugeng sonten), cek tumor & bilang “op-nya besuk pagi (jam 8), tindakannya seperti yang dijelaskan kemarin ya…”.
Sendirian lagi sampai jam 20.00 adik saya datang dari Solo.
Pagi2 …jam 4.30 mandi, keramas, dah siap! Jam 6 udah ganti baju hijau, terus dipasang infuse, katanya pembuluh darahnya kecil2, pas ditusuk bilang lagi, pembuluhnya lari. Akhirnya bisa juga dipasang dengan agak nyeri. Jam 8.20 disuntik bius pertama, langsung didorong ke ruang op, masih sadar sampai di bawah lampu & dipasangi monitor jantung, udah pasrah… jadi tenang aja, cuma sedikit kedinginan. Sadar lagi waktu dilepas oksigen, saya sempat nanya : operasinya sudah selesai to? Sudah ! (menurut adik saya, saat itu jam 9). Tapi terus tidur lagi. Sadar lagi setelah di kamar, nanya jam …udah jam 10. Kali ini lebih cepet sadar penuh dibanding yg dulu (operasi pertama Tahun 2005).
Jam 12 ada teman-teman dari kantor suami : bu Yuning, bu Ayub & Deti, malu … masih belum siap…penamplan masih berantakan … he he ...
Meski blm buang gas (maaf) …, jam 12.30an mulai minum dikit, terus minta permen jahe (karena batuk – akibat anestesi) (permen ini bermanfaat lho, padahal belinya ga sengaja/ tanpa persiapan). Jam 2 kebelet buang air kecil …, jadi turun aja ke kamar mandi … pertama bangun suakiiiiit sekali tuh jahitannya. Terus daripada kesakitan lagi, mending duduk aja di kursi tunggu, abis mo tidur lagi susah geraknya. Pas susternya nengok ke kamar … kaget dia … lho bu … kok udah disitu, apa ga pusing …?Masih sambil duduk, tiba waktu mandi, dibantu suster, dilap aja krn jahitan ga boleh kena air.

Sore ada bu Elida & Diva langsung dari Jepara. Mulai petang ada Mas Waluyo & istri, om Hardono sekalian, Rina Solo nelpon. Anak2 & bapaknya datang jam 7, seperti biasa Adit hiperaktif, membuat khawatir. Adit & Sasha pulangnya naik taxi berdua.
Seharian tadi obat (penghilang rasa sakit & antibiotik) dimasukkan lewat infuse, lumayan sakit pas masuknya. Antibiotik di tes dulu (disuntikkan sedikit di kulit tangan – tunggu 15mnt lihat reaksinya). Suntikan berikutnya krn harus selang 8 jam, maka dimasukkan jam 22 & 24. Jadinya gak bisa tidur nyenyak.
Paginya …jam 6 udah disuntik lagi sekalian lepas infuse … karena bengkak. Setelah itu ditunggu-tunggu ga ada suster masuk, ya udah bangun aja & mandi sendiri…. (kasian deh… ga diurusin lagi, dipikirnya udah bisa mandiri). Pas selesai gosok gigi (sambil duduk di depan wastafel), ada teman dari telkom, lumayan pagi2 sudah ada yang nemenin ngobrol sampai jam 8.
Jam 10 ada bu Anita, bu Oni & Ardi, cerita2 sampai jam 12an. Abis itu kesepian & bosen sampai sore nonton TV. Suntikan yang harusnya dimasukkan lewat infuse jam 14 tak tolak karena takut dipasang infuse lagi. Dokternya ga ketemu2 juga, padahal dlm pikiran saya, siang itu harusnya sudah pulang.
Pas puncak2nya bosen, saya berdoa :” ya Allah, saya bosen banget, berilah penghiburan ya Alllah …”. Tiba2 pintu terbuka dan masukkan serombongan ibu2 Tembalang … hihi malu … tapi benar2 bisa menghibur hati, membangkitkan semangat & menghapus rasa bosan yang hampir bikin muntah tadi. Rame banget, ada sekitar 15 ibu, 1 bapak dan 2 anak …. sekalian membahas acara 17-an. Jadilah ruang rawat inap Garuda 108 berfungsi sebagai ruang rapat RT.
Dokternya baru datang sekitar jam 20.00. Menjelaskan bahwa ternyata tumor bukan dari jaringan payudara, tapi dari jaringan dibawah kulit ari diatas otot…. Dst … ga mudeng deh. Tapi belum tau berasal dari mana, nunggu PA-nya. Pagi2 mandi, terus siap2 pulang, ada teman kantor (bu BP), ganti perban… baru shock! Kok jahitannya lebar banget? Sekitar 12 cm, padahal kan benjolannya paling cuma 3cm. Ngeri ngliatnya… Ternyata sekalian dibersihkan jaringan disekitar benjolan yang dicurigai ada benih-benih tumor. (menurut adik saya yg spesialis obgyn ... batas pinggir dari operasinya ("resection margins") harus paling sedikit 1 cm dari tumor, kalau lebih lebar disebut "wide resection"; terutama kalau tumor dicurigai malignant/ganas. Jadi ... operasi kemarin itu termasuk Lumpectomy. In lumpectomy, only the cancer and the area immediately around it are removed. This removes the least amount of breast tissue, and often requires the addition of radiation therapy.

Pulang ke rumah hari Jum'at..., hasil lab yg disertakan : foto torax, lab darah, urin dan ECG. Obat penghilang rasa sakit (TORADOL, Ketorolac Trometamol -10mg) 3x1. Hasil lab:
Bagus, kecuali : Ureum (low) Chlorida (high).
Dibawain juga surat cuti 1 minggu dan surat kontrol. Kali ini tanpa dibekali perangkat pengganti perban, jadi musti nyari sendiri betadine, sofratulle, perban putih, kain kassa steril, gunting & pinset. Siangnya langsung ke salon, tujuannya keramas... (soalnya belum bisa keramas sendiri), biar bisa segera sholat. Berangkatnya dianter, pulangnya jalan kaki .... sendirian ... pelan2.

03. Eh ... ketemu lagi ...

Suatu sore tanggal 27 Des 2005 atau selang 2 bulan setelah operasi, saya menemukan lagi benjolan kecil di tempat yang sama (di bawah payudara sebelah kanan). Spt biasa … suami yang paling ribut … ayo, segera periksa ke dokter…. Jangan ditunda! Menurut dokter … memang ada orang2 yang berbakat tumbuh benjolan seperti ini … Walah … bakat kok ya benjolan … bakat tuh milih yang kreatif gitu loh … bakat artis kek .. bakat nulis kek …Tapi apapun bakatnya … kan kita ga bisa milih ya… ? apapun bakat yang ada di dalam diri kita adalah karunia Allah … yang harus selalu kita syukuri … apapun bentuknya. Saat periksa tadi, dibilangin untuk terus memantau perkembangannya… tidak boleh di apa-apain … maksudnya jangan dipijat, jangan dipanasin (dikompres) dst …

Rabu, 22 Maret 2006, benjolan tersebut terasa makin membesar, akhirnya periksa ke dokter lagi dan dilakukan USG.
Hasil USG : 22 Maret 2006
Mammae dextra : tampak massa kistik volume 0,5 ml, jam 5 – 12 cm posterior areolla
Mammae sinistra : tampak massa kistik kecil volume 0,2 ml, jam 3 – 10 cm lateral areolla
Axilla dextra & sinistra : tak tampak pembesaran.

Dengan hasil USG tersebut, Menurut dokternya, tidak perlu terburu-buru dilakukan operasi. Dipantau aja terus... Tanpa diberikan pengobatan apapun. Bila terus membesar akan dilakukan tindakan operasi kecil dengan jarum utk menyedot cairannya.

Dari hari ke hari, tumor makin membesar, berbatas tegas , konsistensi padat, dapat digerakkan dari dasar dan tidak terdapat kelainan pada kulit diatasnya, kadang terasa sedikit nyeri, terutama kalau pas mau kedatangan tamu bulanan.

Pada bulan Juli 2007, kondisi tumor yang makin besar (hampir sebesar telur puyuh), membuat khawatir suami, sehingga menyarankan untuk segera operasi.

02. - Operasi pertama

Rabu. 28 Okt 2005 masuk RS, dokter bedah datang; rencana operasi besok pagi jam 8, dilakukan pemeriksaan darah (di telinga & lengan), X-ray paru (untuk mengetahui apakah ada penyebaran tumor), ECG & tensi (130/85). Setelah periksa selesai.... seharian bengong aja di kamar, dokter anestesi datang di sore hari berpesan ... nanti puasa ya ... mulai jam 12 malam

Kamis, 29 Okt 2005 Operasi; jam 6 ganti baju RS terus dipasang infus, lepas asesories, disuntik, dibawa ke ruang op jam 7.30 – jam 9 benda yg diambil sdh dikasih liat ke suami & adik yang setia menunggu. Jam 10 dibawa ke kamar 119, jam 12-an sudah sadar bener, tapi ga bisa bergerak.... sakiiiit.

Jum’at, 30 Okt 2005 sudah boleh pulang.



01. Awal berkenalan dg tumor

Kamis, 14 April 2005.... Saat istirahat di sore hari setelah kerja seharian ... saya menemukan benjolan kira-kira sebiji kacang tanah di bawah payudara kanan. (Lokasi tepatnya ada di garis (maaf) BH sebelah kanan bawah) Apa ini ya ... ? Ah ... mungkin kelenjar yang membesar ... karena siklus bulanan yang baru selesai hari Rabu kemarin. Coba tunggu 7 hari lagi ...

Karena saya pernah membaca saat iseng browsing di internet .... untuk melakukan deteksi dini atau biasa disebut sadari sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak. Tujuan SADARI adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. (mau baca selengkapnya? bisa dilihat di http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=13280&no=1)

Setelah 7 hari berlalu ... lho .. kok masih ada? eh, masih nanya lagi ... ini apa ya ...? Cuek aja ah ... masih kecil gini.

Meskipun mulut bilang ... cuek aja, ternyata batin ga terima! Malamnya ... tengah malam tepat jam 12 ... tiba-tiba terbangun dari tidur lelap & tdk bisa bisa tidur lagi. Ya udah ... dari pada memaksa tidur, terus sholat aja ..., terus baca-baca buku sampai pagi. Seharian ini perut gak enak, mules & sakit terutama di bagian tengah (ulu hati).

Kalau diingat-ingat ... memang sudah beberapa waktu ini (kira2 setengah tahun-an) di lokasi benjolan itu ... kalau dipijit sering terasa sakit (saya hobby berat pijit nih). Kalau pas kesentuh sama mbok pijitnya ... kontan teriak kesakitan.